Senin, 28 Januari 2008

Kami Punya Rumah Sendiri

Alhamdulillaahi robbil ‘alamiin. Segala Puji bagi Allah penguasa semesta alam. Tanggal 27 Januari 2008 kemarin, resmi saya dan keluarga menempati rumah sendiri. Peristiwa tersebut tidak akan kami lupakan. Apalagi peristiwa itu berbarengan dengan peristiwa besar bangsa dan rakyat Indonesia yakni mangkatnya mantan Presiden Republik Indonesia “Sang Jenderal Besar Suharto”. Sehingga berita di televise tentang mangkatnya Alm. Bapak Suharto tersebut, tidak bisa kami ikuti, karena kesibukan kami, “boyongan” kerumah sendiri.

Rumah tersebut kami beli dengan cara KPR di Bank, dengan jangka waktu selama 10 tahun. Maklum lah saya hanyalah PNS, kalau tidak melalui KPR tentu susah mewujudkan impian memiliki rumah sendiri. Sebuah rumah di perumahan dengan tipe 36 dengan luas tanah 90 m2. Ada sisa tanah dibelakang seluas kurang lebih 24 m2, yang akan kami bangun satu kamar tidur dan dapur serta sedikit ruang makan yang nantinya jadi satu dengan ruang keluarga, namun belum selesai pengerjaannya, karena keterbatasan dana. Rencana akan kami selesaikan bertahap tergantung dengan ketersediaan dana. Yang penting tanah dibelakang sudah tembok, sudah ditutup atap, asal tidak kehujanan dan kepanasan serta aman dari orang jahat. Selain itu juga belum ada pagarnya di depan rumah. Tapi tidak apa-apa, karena kami menempati rumah sendiri. Itu sudah cukup.

Sudah lama kami memimpikan rumah sendiri. Sebelumnya kami masih ngontrak rumah. Sejak bulan Juni 2003, setelah saya menikah, sampai dengan Januari 2008.

Beberapa tahun yang lalu, kami berpikir apakah bisa kami memiliki sebuah rumah, mengingat saya hanyalah seorang PNS. Sedangkan harga rumah sangat mahal untuk ukuran penghasilan saya. Setiap saat kami berdoa kepada Allah, agar diberikan jalan dan dimudahkan untuk dapat memiliki rumah. Alhamdulillah, Allah SWT menjawab doa kami. Ada perbaikan penghasilan, istilah kerennya ”remunerasi” di dalam Departemen Keuangan, sehingga penghasilan yang saya terima tiap bulannya pun meningkat. Saya mendapatkan rapelan selama beberapa bulan, dan itu cukup untuk uang muka KPR rumah. Alhamdulillah proses KPR di Bank juga mudah, tidak berbelit-belit. Dua mingguan proses KPR selesai. Itu semua berkat kemudahan dari Allah SWT.

Apapun keadaan rumah kami saat ini, kami sangat bahagia. Masih banyak orang-orang yang belum memiliki rumah sendiri. Tidak kami hiraukan rasa capek selama seharian angkut barang-barang rumah tangga, serta beres-beres barang. Tidak terasa rupanya banyak juga barang-barang yang selama ini kami punyai. Terutama barang mainan anakku, tidak kurang dari empat karung. Tiga kali angkut dengan menggunakan mobil truk bak kecil. Beruntung pindahan kami tidak begitu jauh, kira-kira jaraknya 250 m, masih dalam satu pengembang perumahan.

Masih banyak yang harus kami selesaikan. Dan masih banyak dana yang akan kami butuhkan. Ya Allah berikan lah petunjuk dan jalan kemudahan bagi hamba-Mu.... Dan jadikanlah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang senantiasa bersyukur atas segala karunia dan nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada kami...... Amiiiiin


masepe

Semarang, 29 Januari 2008.

Tidak ada komentar: